Manajemen Pondok Pesantren
Salah satu unsur yang sangat penting dan mendukung suatu masa Pondok Pesantren atau instansi dalam kegiatan yang sudah disepakati bersama adalah manajemen. Untuk mencapai sukses, maka tentulah diperlukan suatu komitmen kerja sama yang baik dalam lembaga Pendidikan Pondok Pesantren serta kegiatan-kegiatan yang manajemen dengan baik.
Manajemen adalah suatu tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan orang lain atau lebih untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan mencapai hasil yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang. [1]
Menurut John R. Schermerhon, manajemen adalah suatu tujuan-tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi. [2]
John D. Millet berpendapat bahwa manajemen adalah suatu proses pengarahan dan memberikan fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan. Millet menekankan bahwa manajemen sebagai suatu proses, yaitu suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lain saling berurutan. [3]
Menurut James AF Stoner dan Charles Wankel memberikan batasan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian organisasi dan pengelolaan seluruh sumber daya organisasi demi tercapainya tujuan organisasi. [4]
Pengertian Manajemen menurut M. Manulang yang terkandung pada tiga arti, yaitu: Pertama, Manajemen suatu proses. Kedua, Manajemen sebagai kolektifitas orang - orang yang melakukan aktifitas manajemen. Ketiga, Manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu. [5]
Manajemen yang mempunyai pengertian yang berbeda dari para pakar dan pakar manajemen, antara lain: Menurut George R. Jerry, Manajemen adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan tenaga manusia dan SDM.
Sedangkan menurut J. Panglaykin dan Hasil Tanzil dalam bukunya manajemen suatu pengantar mengatakan bahwa: Manajemen adalah seni kemahiran untuk mencapai hasil yang sebesar-besar dengan usaha yang sekecil-kecilnya untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan yang berada dalam lingkungan serta memberikan pelayanan yang baik kepada khalayak ramai. [6]
Istilah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, ketatapengurusan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengursan, administrasi, dan sebagianya. Masing-masing pihak dalam memberikan istilah diwarnai oleh latar belakang pekerjaan mereka, meskipun pada kenyataannya bahwa istilah tersebut memiliki perbedaan makna.
Sejalan dengan penyelenggaraan pendidikan formal, memang beberapa pesantren mengalami perkembangan pada aspek manajemen, organisasi, dan administrasi pengelolaan keuangan. Dari beberapa kasus, perkembangan ini dimulai dari perubahan gaya kepemimpinan pesantren; dari kharismatik ke rasionalistik, dari otoriter-paternalistik ke diplomatik-partisipatif, atau dari laissez faire ke demokratik. [7]
Anggapan sebagian kalangan bahwa pesantren yang tradisional adalah lembaga pendidikan keagamaan yang dikelola tidak sistematis dan disiplin tidak benar. Sebab ada beberapa pesantren yang menunjukkam sebaliknya. Pengelolaan sistematis berarti lembaga tersebut menggunakan prosedur baku dalam pengelolaan sistem administrasi, tampak dari tertatanya komponen-komponen administrasi, baik yang bersifat komponen keras (hardware) maupun komponen lunak (software).
Dengan sistem administrasi yang bagus maka data pribadi seperti kyai / pengasuh, banyaknya guru / ustadz, dan santri dapat diketahui dengan baik dan teliti. Begitu juga mengenai data fisik seperti jumlah unit pemondokan, ruang kelas, perpustakaan, perkantoran, pertokoan, dan koperasi, balai kesehatan dan kantin, atau data nonfisik seperti program pendidikan dan pembinaan santri baik pada lingkup sistem ma'hadiyah dan madrasiyah, serta pengelolaan keuangan dapat diaudit dan dievaluasi.
Kesistematisan pengelolaan pesantren tersebut menjadi daya tarik yang merupakan alasan bagi wali santri untuk memondokkan anak-anak mereka di pesantren.
Dengan demikian manajemen pondok pesantren adalah suatu sistem pengelolaan pesantren yang telah ditentukan oleh pengasuh seoarang “kyai” yang harus di taati seorang murid “santri” yang didalamnya terdapat tempat tinggal “asrama” dan kegiatannya yang mengubah kegiatan ibadah serta pelajaran islami “kitab kuning” yanng mempunyai tujuan untuk mempelajari dan mendalami ilmu agama.
[1] Hetty Ismainar,Manajemen Unit Kerja,(Yogyakarta: Deepublish, 2012), 41.
[2] Jiimmy L. Gaol,Sistem Informasi Mznzjemen Pemahaman Dan Aplikasi,(Yogyakarta: PT. Grasindo, 2008), 5.
[3] Siswanto,Pengantar Manajemen,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), 1.
[4] Siswanto,Pengantar Manajemen, 2.
[5] M. Manullang,Dasar - dasar Manajemen,(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), 2.
[6] Panglaykin dan Tanzil, Manajemen Suatu Pengantar,(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999),27.
[7] Sulthon Masyhud, Moh. Khusnurdilo,Manajemen Pondok Pesantren,(Jakarta:Diva Pustaka, 2003),14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar anda di bawah ini, sesuai apa yang anda baca