Klik disini

09/01/2013

Situs Biting Lumajang Peninggalan Kerjaan Raja Arya Wiraraja

 Situs Biting Lumajang Peninggalan Kerjaan Raja Arya Wiraraja

Tumpukan Batu-Bata Situs Biting


Lumajang - Lumajang saat ini memang tidak terlalu tenar. Tetapi Lumajang zaman kuno punya peradaban yang maju. Itu bisa dilihat dari banyaknya peninggalan bersejarah. Hampir semua wilayah kecamatan mempunyai situs-situs yang bersejarah.

Misalnya di situs Biting, situs Pra Sejarah di Kandangan (Kecamatan Senduro). Kemudian situs Watu Lumpang di Dusun Watu Lumpang, Kecamatan Gucialit, Candi Agung di Kecamatan Randu Agung, situs Tegal Randu di Kecamatan Klakah. Ada juga situs Candi Gedong Putri di Desa Klopo Sawit Kecamatan Candi Puro. Situs-situs ini sampai sekarang masih berserakan dan meminta perhartian lebih intens karena ancaman alam dan ulah tangan manusia.

Situs peninggalan Kerajaan Lamajang
Dikutip dari Wikipedia, Situs Biting adalah sebuah situs arkeologis yang terletak di Desa Kutorenon, kecamatan Sukodono, Lumajang, provinsi Jawa Timur. Situs ini diperkirakan merupakan peninggalan dari Kerajaan Lamajang dan tersebar di atas kawasan seluas sekitar 135 hektare. Bangunan yang paling mengesankan adalah bekas tembok benteng dengan dengan panjang 10 kilometer, lebar 6 meter dan tinggi 10 meter.

Kawasan Situs Biting adalah sebuah kawasan ibu kota kerajaan Lamajang Tigang Juru yang dipimpin Prabu Arya Wiraraja. Bangunan ini dikelilingi oleh benteng pertahanan dengan tebal 6 meter, tinggi 10 meter dan panjang 10 km. Hasil penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta tahun 1982-1991, kawasan Situs Biting memiliki luas 135 hektare. Kawasan ini mencakup 6 blok/area merupakan blok keraton seluas 76,5 ha, blok Jeding 5 ha, blok Biting 10,5 ha, blok Randu 14,2 ha, blok Salak 16 ha, dan blok Duren 12,8 ha.

Dalam Babad Negara Kertagama, kawasan ini disebut Arnon dan dalam perkembangan pada abad ke-17 disebut Renong. Lalu dewasa ini masuk dalam Desa Kutorenon yang dalam cerita rakyat identik dengan Ketonon atau terbakar. Nama Biting sendiri merujuk pada kosakata Madura bernama ‘Benteng’ karena daerah ini memang dikelilingi oleh benteng yang kokoh.

Pada tahun 1995 di Kawasan Situs Biting mulai dibangun Perumnas Biting yang tentu saja banyak merusak peninggalan Sejarah (Situs) yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar anda di bawah ini, sesuai apa yang anda baca