Misteri makam Mbah Dipo Di lumajang
Lumajang - Faisolofficial.com, - “Mbah dipo” nama tersebut sudah tidak asing lagi bagi warga desa kertosari Kec.pasru Jambe Kab.Lumajang Jawa Timur. Beliau adalah orang yang sangat berjasa dan menjadi cikal bakal desa ini atau dalam istilah jawanya biasa di sebut sing babat alas atau bedah kerawang di desa kertosari.
Entah darimana asal-usul si mbah hingga beliau ada disini dan akhirnya di pemakaman sederhana “sentono” inilah beliau wafat.
Memang tidak ada yang tau pasti sejarah mbah dipo dengan jelas. para sesepuh desa yang mungkin mengerti sejarah beliau juga telah lama meninggal dunia. Kurangnya keperdulian warga tentang sejarah juga menjadi faktor hilangnya informasi hingga semua sejarah tentang mbah dipo menjadi rancu. Miris memang jika orang yang sangat berjasa seperti beliau kisahnya harus terkubur begitu saja. suasana desa yang tenang seolah menjadi saksi bisu kegigihan si mbah di masa lalu, tidak mudah menjadikan hutan belantara menjadi tempat yang layak huni seperti sekarang, si mbah harus mengusir penunggunya dulu dari binatang buas hingga para lelembut. maka dari itu sudah dapat di pastikan kalau si mbah adalah orang yang sangat hebat dan pasti memiliki drajad yang sangat mulia di sisi Allah SWT. semua jerih payah beliau waktu,tenaga,fikiran bukan untuk dirinya sendiri, tp untuk kita anak cucunya. Tapi sungguh sangat di sayangkan.. anak cucu yang telah di perjuangkan melupakannya begitu saja. jangankan mencari tau sejarah beliau, bahkan sekedar datang ziarah untuk mendo’akan saja tidak pernah. Semua lebih asik di sosial media dan baca berita gosip tiap hari di internet.
Saya pribadi hanyalah pemuda desa biasa yang tertarik untuk mempelajari dunia spiritual. dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang saya miliki saya berusaha menggali informasi tentang si mbah sebagai wujud rasa terima kasih saya kepada beliau. memang tidak semudah membalikan telapak tangan apalagi banyak warga yang gagal paham jika harus membahas tentang mbah dipo dan selalu mengaitkan beliau dengan klenik dan perdukunan.
mereka akan mengerutkan dahi jika ada orang atau pelaku spiritual yang datang dan berziarah ke makam. maklum saja tingkat dan dimensi keilmuan tiap orang memang berbeda-beda. akan tetapi alangkah baiknya jika semua itu di selesaikan dengan dialog dan diskusi,bukannya asal tuduh dan tebar fitnah.
Mereka menganggap mbah dipo hanya seorang dukun tua yang kolot dan tidak jelas agamanya hingga tidak layak untuk di ziarahi apalagi dengan cara islami seperti di wali songo dan tempat ziarah lain. itu seperti seorang anak yang tidak tidak mau mendoakan orang tuanya karena orang tuanya tidak pernah shalat. Salah kaprah yang sudah mendarah daging.
Hinaan,cibiran,dikucilkan,dimusuhi bahkan di tertawakan adalah resiko bagi pelaku spiritual yang aktif ziarah dan laku tirakat di makam mbah dipo.tapi itu bukanlah halangan, sekali kaki melangkah pantang untuk mundur meski nyawa taruhannya. mayoritas hanya menyimpulkan,kami minoritas yang akan mencari fakta dan menjungkir balikan anggapan semua orang tentang mbah dipo. bukan untuk menang kalah, bukan juga untuk salah dan benar tp hanya untuk meluruskan sejarah.
Para pelaku spiritual yg sering bersemadi di makam, banyak yang mengaku pernah di temui oleh mbah dipo. Salah satu di antaranya adalah ustad yanto yang berasal dari probolinggo. Beliau pernah bercerita setelah tiga kali jum’at legi melakukan olah bathin disana pernah di datangi sosok tua ghaib bersorban dan berjubah putih,berperawakan gagah berkumis,berjenggot panjang dan membawa tasbih yang berkilauan di tangannya. Menurutnya hampir mirip sosok sunan ampel pada gambar wali songo. Memang tidak ada bukti empiris yang jelas. Entah itu benar-benar sosok mbah dipo apa bukan hanya Allah yang tau.
Berdasarkan cerita dari berbagai sumber saya pastikan kalau beliau benar-benar beragama islam dan bukan dukun tua seperti asumsi sebagaian orang. di liputi rasa penasaran yang kian menjadi akhirnya gayungpun bersambut, Secercah sinar terang mulai mengintip dari kegelapan. angin segar datang dari pengurus ranting NU dan kepala desa setempat. kabar mengejutkan itu tiba-tiba datang dari keraton kasultanan ngayogyakarta yang akan melakukan grebeg nusantara sekaligus kirab merah putih dari makam mbah dipo menuju lapangan pasrujambe pada tanggal 21 oktober 2017. Dengan acara puncak bedah sejarah oleh ki santri dan nyai santri asal-usul mbah dipo serta kecamatan pasru jambe lumajang.
Ini adalah sejarah baru sekaligus jawaban sebuah tanda tanya besar. Bagi saya pribadi ini adalah sebuah cerita tanpa narasi, pelajaran alam yang sungguh berharga. kembali ku hisab rokok dan ku seduh kopiku, Ku nanti detik-detik waktu yang seolah membawa puing-puing kisahmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar anda di bawah ini, sesuai apa yang anda baca