Perjuangan Ketua Ranting Ansor di Lumajang dalam Berternak Kambing.
foto FAWAL saat di wawancari
Lumajang, Jumat 28/08/2020
Ansor adalah organisasi kemasyarakatan yang berorientasi sosial. Pengurus Ansor tidak memperoleh honor, apalagi gaji. Hal ini disadari betul oleh Ketua Ranting Ansor Sumberejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Fawal Juwariyanto. Untuk menghidupi keluarganya, ia memiliki usaha sendiri untuk mencari sumber penghasilan . Meskipun aktif di Ansor, Fawal tidak mengabaikan tugasnya sebagai kepala rumah tangga yang harus mencari nafkah. Ia pun memilih usaha ternak kambing. Hasil yang didapat melalui usaha kambing ini pun cukup menggiurkan. Dalam setahun, kambing bisa hamil dua kali, sehingga hasilnya bisa cepat dinikmati.
Usaha ternak kambing yang dilakukan oleh Fawal, berawal tahun 2015. Saat itu ada program bantuan untuk Kelompok Usaha Bersama (Kube) dari Kementerian Sosial RI. Fawal pun tertarik untuk ikut program tersebut. Maka ia membuat kelompok usaha bersama yang anggota dan pengurusnya berjumlah 10 orang, termasuk dirinya. Mereka berasal dari keluarga tidak mampu, karena memang tujuan program tersebut adalah untuk mengentaskan kemiskinan. “Alhamdulillah program tersebut terealisasi, kami mendapat 10 ekor kambing sesuai jumlah anggota,” ucapnya di Lumajang, Kamis
Dalam perjalanannya, usaha tersebut mengalami beberapa masalah. Namun Fawal selaku ketua ngotot untuk mempertahankan Kube itu. Namun akhirnya, setelah diadakan musyawarah, diputuskan Kube itu bubar dengan catatan kambing dibagi rata untuk 10 orang. Fawal tak putus asa. Ia tetap menjalankan usaha ternak kambing secara pribadi. Pasalnya, kandang sudah tersedia dan tinggal menambah kambing lagi. Dari situ, lambat laun usaha ternak Fawal berkembang. “Sampai hari ini, alhamdulillah masih bertahan,” jelasnya. Meskipun tidak seberapa tapi Fawal bersyukur dapat mempertahankan usaha ternaknya. Dari usaha tersebut, ia bisa membantu biaya pendidikan adiknya yang saat ini masih kuliah semester 5 di sebuah perguruan tinggi Islam.
Untuk menghemat biaya produksi, Fawal memberi makan kambing-kambingnya dengan rerumputan yang masih banyak, apalagi di musim hujan. Namun jika sedang musim kemarau, ia mengaku rerumputan mengering dan sulit untuk dicari.
“Kalau pas kemarau, saya cari daun-daun pepohonan milik tetangga, ijin ke pemiliknya,” jelasnya. Fawal mengakui bahwa pendapatannya tahun ini berkurang, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Kali ini penghasilannya turun drastis akibat merebaknya virus Corona. Kalau dulu sebelum ada Corona, lanjut Fawal, kambing peliharaannya laku cukup keras, terutama saat Idul Adha. “Tapi Idul Adha tahun ini, penjualan kambing menurun, mungkin karena ada Corona,” jelasnya. Fawal mengaku tertarik untuk beternak kambing karena pemeliharaannya cukup mudah, dan cepat menghasilkan anak. Ia menyatakan ingin memperbanyak volume kambing yang dipelihara agar kelak bisa mendapatkan untung banyak, namun terhalang oleh ketersediaan dana. “Insyaallah kelak ada jalan keluar,” ucapnya. Fawal yang juga seorang guru di MTs Al-Afkar , Desa Talangsari, Kecamatan Sukodono, Lumajang itu menyatakan bangga bisa beternak kambing karena dapat menunjang kemandirian ekonomi keluarganya. “Sahabat-sahabat Ansor juga banyak yang mendukung usaha saya, termasuk Gus Eros (H Fahrur Rozi, Ketua Ansor Lumajang),” pungkasnya.
Sumber : www.nu.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar anda di bawah ini, sesuai apa yang anda baca