Gunung Lemongan di sisi utara wilayah Lumajang menyimpan sejumlah potensi wisata di daerah lereng-lerengnya. Sebut saja segitiga danau Ranu Klakah, Ranu Bedali dan Ranu Pakis.
Ternyata selain ketiga danau yang cukup terkenal ini, masih ada surga tersembunyi di lereng Lemongan. Salah satunya Bukit Batitang, yang ada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Probolinggo.
Selain Bukit Batitang, sebelumnya ada juga yang menyebut wisata ini Bukit Blitang, ada juga yang menyebutnya dengan nama Welitang.
Surga tersembunyi ini berupa bukit savana di kaki gunung dengan panorama lereng Gunung Lemongan, menjadikan tempat ini begitu eksotik bagai di padang savana Bromo.
Bukit ini memiliki ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan laut (mdpl). Tempat ini memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menghipnotis pecinta wisata alam bebas.
Dari Lumajang, kamu bisa menuju ke Desa Alun-Alun, desa paling timur di Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. Beberapa akses jalan menuju ke bukit ini emang rusak parah.
Ella, sobat yang hobi menjelajah Lumajang menceritakan perjalanan ke Bukit Batitang melewati hutan dengan medan yang lumayan sulit ditempuh, untuk melewatinya nggak disarankan pake motor matic
Akses Jalan Menuju Bukit Batitang
"Jalan menuju ke Bukit Batitang emang jarang dilalui orang. Kalaupun ada jalur ini biasa hanya digunakan untuk warga setempat yang mencari rumput atau pencari kayu," ungkap dara cantik ini.
Meskipun akses jalan ke sini relatif lebih mudah ditempuh dari Ranuyoso Lumajang, secara administratif Bukit Batitang masuk dalam wilayah Desa Ranugedang, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
Sampai di sini, sobat cukup membayar parkir sejumlah 5 ribuan per-motor. Ada warung yang menyediakan air dalam jerigen seharga 5 ribuan dan ada toiletnya juga, jadi kamu juga bisa shalat.
Untuk menuju ke puncak, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 5 kilometer dari area parkir sepeda motor di pemukiman warga Desa Ranugedang.
Banyak Visiters yang ingin berlama-lama di Bukit Savana Batitang ini. Ada yang langsung pulang setelah sunset, dan ada pula yang sengaja membawa tenda untuk camping bersama kerabatnya.
Iya benar, jika sore hari sobat bisa menikmati terbenamnya matahari atau sunset, dan paginya kamu bisa menikmati terbitnya matahari alias sunrise.
Untuk menuju ke sini emang nggak mudah, bukan hanya akses jalannya yang susah tapi juga membingungkan, jadi mending sobat minta bareng warga lokal atau orang yang udah pernah ke sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar anda di bawah ini, sesuai apa yang anda baca