Klik disini

29/03/2019

Abu Nawas dan telur onta

    Suatu ketika Raja Harun Al Rasyid terkena penyakit aneh, tubuh Raja Harun Al Rasyid terasa kaku dan pegal, suhu badannya panas dan tidak kuat untuk melangkah, penyakitnya itu membuat raja tidak mau makan dan minum sehingga penyakitnya bertambah parah.


    Berbagai tabib sudah berdatangan mengobatinya tetapi tetap tak ada perkembangan sembuh dari sakitnya, obatpun sudah banyak yang di minum tetapi tak ada hasilnya, namun demikian Raja tidak mau menyerah beliau ingin sembuh dari sakitnya, maka beliau memberi pengumuman sayembara "barang siapa yang yang mampu memulihkanku dari penyakitku ini maka ia mendapatkan hadiah", berita tersebut di dengan oleh Abh Nawas, ia tertarik dengan sayembara ini, maka tidak lama kemudian, iapun memutar otak sebentar dan pergi ke istana Raja Harun,

    Sang Raja Terkejut ketika melihat Abu Nawas yang datang hendak mengobati Sang Raja " hei Abu Nawas", setahuku kau buka  tabib, tapi mengapa kau ikut sayembara ini?", heran Sang Raja.
"He he he he..." tua Raja, janganlah anda melihat penampilanku, begini begini aku juga ahlinya ahli intinya inti "cor of the cor" masalah penyakit apapun saya bisa mengobati, apa lagi masalah penyakit punya Raja. "dengan nada agak sombong namun dalam hatinya tetap الله yang mengobatinya", isi hati Abu Nawas,

Benarkah?" Kaget sang Raja, Berarti kamu bisa menyembuhkan penyakitku juga kan?".
  Oh tentu Raja, "jawab Abu Nawas", "sebanarnya apa sakit raja?".
Aku juga tidak tahu, tapi aku merasa selurih tubuhku sakit dan badanku panas, aku tampak lesu Abu Nawas, "keluh sang Raja",
Tuan, "kalau penyakit itu gampang sekali menemukan obatnya", jawab Abu Nawas.
Sungguh, sang Raja tercengang dan gembira mendengar ungkap Abu Nawas, apa nama obat itu, dan dimana aku bisa menemukan obat itu?,
Baiklah Raja, " ungkap Abu Nawas", nama obat itu telur Unta, anda bisa menemukannya di baghdad ini,
Hei Abu Nawas jika kau bohong, aku akan hukum kau, "Ungkap Raja yang agak cemas",
Carilah dulu telur Onta itu, jangan asal hukam hukum saja Raja,  "ungkap Abu Nawas",
KeEsok harinya sang Raja berangkat dengan pengawalnya, beliau memakai baju rakyat biasa karena tidak ingin diketahui masyarakat bahwasanya beliau sang Raja, Raja Harun mengunjungi pasar pasar yang ada di daerah baghdad tetapi tidak menemukan apapun.
Raja Harun Al Rosyid tidak mau menyrah begitu saja, ia berjalan kerumah rumah warga tapi hasilnya tetap zonk tidak menemukan telur onta tersebut.
Raja Harun begitu sangat kuat sekali berjalan sekitar 70Km, tidak peduli seberapa jauh beliau berjalan, hingga ahirnya ia tetap berfikir dimanakah Telur Untan tersebut, "Abu Nawas" awas kamu nanti ya kalau aku belum juga menemukan telur itu, "Ungkap Raja dengan Wajah jengkel", pengawal siap untuk menangkap Abu Nawas.
Siap baginda, "teriak prajurit dengan ngosngosan", sebaiknya kita istirahat dulu Baginda, sepertinya kita tidak akan menemukan telur itu.
Raja Harun Al Rasyid pun mendengarkan prajuritnya, namu beberapa saat kemudian Raja melihat seorang kakek kakek membawa rating, "tunggu dulu pengawal", kita coba tanyakan kepada Kakek itu ungkap Raja, sang Raja Harun menghampiri kakek tersebut dengan rasa ibah karena kondisinya amat tua lalu membawakan rantingnya,  setelah sampai dirumahnya, sang kakek mengucapkan terimakasih cuk, semoga Allah membalasnya cucuk?",
  "Sama-sama Kek", jawab Raja.
Oh iya Kek, saya maj bertanya, apakah kakek punya telur unta "tanya sang Raja",
Telur Unta?, sang kakek berfikir..#$@
"Ha ha ha ha ha", tawa kakek, Raja Harun juga keheranan.
Apakah saya salah Kek, yang saya tanyakan tadi.
Cuk... mana ada didunia ini telur Onta, setahuku Unta itu tidak bertelur namun melahirkan bukan bertelur, 
"Mendengar penjelasan kakek Raja dan prajurit tersentak kaget", benar juga mana ada telur unta, unta kan binatang yang melahirkan bukan bertelur, "gumam sang raja". "Awas Kau Abu Nawas!," 


    Keesok harinya sang raja merasa kesal menunggu kedatangan Abu Nawasyang telah mengerjainnya, mondar-mandir kesana kemari  sambil mulutnya komat kamit, " Awas kau Abu Nawas,"
Beberapa saat kemudian, Abu Nawas datang, Raja harun langsung memarahinya, hai Abu Nawas, beraninys kau ngerjai sang Raja, Rajanya Raja, aku tidak terima dengan perlakuanmu padaku, kau ku hukum, mana ada telur unta, saya mencari di seluruh plosok negeri ini, unta bukan bertelur melainkan melahirkan, bukan bertelur,
   Wajar, Raja bertanya pada ahlinya ahli intinya inti cor of the cor, "sahut Abu Nawas", sangat benar unta itu beranak bukan bertelur, 
Lantas, mengapa kau bohongi aku, "sahut Raja", pokoknya kau di hukum hari ini juga.
Tunggu dulu raja, "sahut Abu Nawas", sebelum saya dihukum, saya ingin bertanya, bagaimana kondisi tubuh Raja sekarang, 
  "Kondisi badanku", sahut Raja, aku merasa tidak sakit lagi, tidak pegal lagi, aku merasa lebih sehat dari sebelumnya, suhu badanku menurun, sang Raja berdiam sejenak.
    Jadi... sebenarnya tuan Raja ingin telur apa ingin sehat?, sahut Abu Nawas
Kau benar Abu Nawas, aku sudah sembuh dan sehat seperti dahulu kala, emang kamu ahlinya ahli intinya inti, the crooot... pokoknya, aku bangga mempunyai warga yang sederhana namun begitu di atas begini... "kau hebat Abu Nawas".
    Benar tua, sebenarnya tuan kurang gerak slalu mengandalkan orang lain, dari pada tuan, tuan slalu di Istana slalu berdiam, sehingga badan dan syaraf syaraf, dan peredaran darah di dalam tubuh bertelur seperti telur Unta, makanya tuan slalu sakit dan tidak ada tabib dan manapun yang  mampu menyembuhkan raja kecuali raja sendiri yang olahraga maka dari itu usahakan raja tiap pagi dan sore slalu olahraga jangan tidur atau diam saja.
    "Emang benar kamu Abu Nawas", sahut Raja, aku slalu di Istana dan hanya mengandalkan tenaga orang lain dan sehabis makan pasti aku slalu tidur, saya hampir tidak pernah beraktifitas berat, maaf aku wahai Abu Nawas yang telah memarahimu, aku tidak menghukummu melainkan aku akan memberikan kamu hadiah, karena kamu telah memberiku saran dan kritis yang luar biasa, 
    Terimakasih tuan Raja, sahut Abu Nawas singkat.




Kesimpulannya : banyak makna dari cerita tersebut, kita tidak boleh bermalas malasan apa lagi kalau sudah mempunyai segalanya kita tidak boleh hanya mengandalkan tenaga orang, selagi kita kuat maka kerjakanlah dan slalu menggerakkan badan, baik hanya jalan jalan atau lari pagi dan sore.
Salam Olahraga, sehat badan, sehat jiwa raga..

  1. Semoga artikel singkat bermanfaat bagi pembacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar anda di bawah ini, sesuai apa yang anda baca